Beranda > Tulisan kader > MENDESAIN PENDIDIKAN ISLAM

MENDESAIN PENDIDIKAN ISLAM

Chamidah
Oleh : Nurchamidah*

Dewasa ini, pendidikan Islam sedang dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih berat dari masa permulaan penyebaran Islam. Pendidikan Islam telah mengalami degradasi yang sangat tajam. Problem yang dihadapai umat Islam, semakin kompleks. Terutama stagnasi dalam hal pendidik dan pendidikan Islam.
Pendidikan mempunyai banyak arti. Dalam bahasa Arab, istilah pendidikan populer dengan kata ta’lim, tarbiyyah, dan ta’dib. Yang walau berbeda kata, akan tetapi mempunyai substansi arti yang sama. Dalam kamus kontemporer Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan cara berfikir atau tingkah laku dengan cara pengajaran, penyuluhan, dan latihan proses mendidik (Peter dan Penny, 1991: 353). Jadi pendidikan Islam adalah suatu sistem pembimbingan terhadap masyarakat atau komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas intelektual Imuwan Islam dan melahirkan pendidik Islam yang berkualitas tinggi. Sehingga akan berdampak positif terhadap kemajuan Islam.
Meskipun kependidikan Islam telah banyak dibahas oleh para ahli pendidikan, namun masih sedikit yang mengkaji pemikiran tokoh tentang pendidikan Islam. Mereka lebih mengorientasikan tentang kependidikan Islam pada materinya saja, tanpa menyebutkan strategi atau langkah menuju majunya Islam. Padahal, banyak tokoh pembaru Islam yang sangat populer tentang cara pemikiranya. Salah satunya adalah Fazlur Rahman, yaitu tokoh pemikiran pembaruan Islam, yang banyak mengeluarkan karya tulisnya, tentang metode-metode pembelajaran pendidikan Islam dan juga menyajikan cara mengatasi problematika pendidikan Islam masa kini.
Menurut Fazlur Rahman, meskipun telah dilakukan usaha-usaha pembaharuan Pendidikan Islam, namun dunia pendidikan Islam masih saja dihadapkan pada beberapa problema. (Rahman, 1984: 86). Sehingga kependidikan Islam sangat sulit untuk maju dengan pesat. Berdasarkan pemikiran Fazlur Rahman, hal yang berpengaruh pada pendidikan Islam adalah peran Pendidik (Mu’alim). Pendidik bagaikan cahaya untuk peserta didiknya. Pendidik harus mampu memberikan ilmu sebagai penerang bagi dirinya sendiri serta anak didiknya. Maka, agar tujuan pendidikan Islam bisa tercapai, diperlukan pendidik yang berbasis Islam, kreatif dan mahir dalam bidangnya, sekaligus mampu menafsirkan hal-hal lama dalam substansi terkini atau gaya baru. Sehingga, akan mampu membentuk karakter Islam yang kuat dan jiwa kepemimpinan Islam yang tinggi.
Problematika pendidikan khususnya stagnasi pendidikan Islam telah melanda hampir semua negara Islam di dunia. Untuk mengatasi kemandegan itu, diperlukan usaha-usaha yang maksimal. pertama, merekrut calon anak didik baru yang mempunyai bakat lebih. Anak didik tersebut tidaklah harus multitalent, minimal, mereka mempunyai kelebihan dalam bidang keagamaan seperti fiqih, tafsir, filsafat, dan sebagainya. Langkah ini harus cepat dijalankan, karena hampir semua pelajar yang memasuki dunia pendidikan Islam adalah mereka yang gagal dalam kompetisi di lembaga pendidikan non-Islam.
Kedua, Mengangkat atau menyeleksi anak didik lulusan lembaga pendidikan Islam (madrasah) yang cerdas, kemudian mempersiapkan anak didik yang cerdas untuk dikirim ke luar negeri, dengan tujuan untuk mempelajari sistem pendidikan modern, serta kebudayan-kebudayaan negara Barat (oksidentalisme). Sehingga setelah kembali ke negeri asalnya, mereka dapat merubah sistem pendididikan Islam, mulai dari kurikulum sampai sistem peengajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Ketiga, mengangkat para pendidik yang ahli dalam berbagai bidang. Mulai dari bahasa Arab, bahasa Inggris, ahli hadits sampai ahli dalam bidang filsafat. Hal ini juga sekaligus memberi peluang bagi lulusan universitas non Islam untuk menjadi pendidik dalam bidang keilmuan non-Islam. Yang dengan itu, diharapkan antara ilmu ke-Islamam dengan ilmu umum dapat saling melengkapi.
Keempat, menggiatkan para pendidik untuk melahirkan karya-karya yang kreatif dan imajinatif. seperti menulis buku dan karya-karya yang lain. Dengan mempunyai karya, secara tidak langsung anak didiknya akan mengetahui pemikiran pendidik melalui karyanya.
Melalui langkah tersebut diatas. Diharapkan pendidkan Islam dapat melahirkan pendidik dan anak didik yang Islami, mampu melahirkan intelektual muslim yang betanggungjawab penuh atas kemajuan pendidikan Islam. Melalui pendidik yang kreatif dan berkualitas, diharapkan juga akan menambah jumlah anak didik untuk mempelajari Islam tanpa merasakan bosan dan jenuh.

*Mahasiswi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Peserta Program Pendidikan Politik Kebangsaan Di Monash Istitute
& Pegiat pada Forum Pembangunan Peradaban Bangsa(FPPB)
Kader HMI Komisariat Tarbiyah

Kategori:Tulisan kader
  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar